Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa MTsN 4 Surabaya 2023
Penulis: Drs. Ahmad Syaihu
Tanggal 1-2 September 2023 MTsN 4 Kota Surabaya menyelenggarakan Kegiatan LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) yang berlangsung di TSOT (The Survival Outbound Team) Berlokasi di Lebaksari, Dayurejo Kecamatan Prigen Pasuruan- Jawa Timur.
Kegiatan yang dikuti oleh 283 siswa kelas 7 didampingi oleh 8 Wali Kelas dan dua pimpinan madrasah yaitu Waka Kesiswaan, Ibu Lina S.Pd. yang sekaligus bertindak selaku Pembina Upacara dalam acara Pembukaan Kegiatan dan Bapak Yatim S.Pd selaku Waka Sarana dan Prasarana.
Kegiatan LDKS kali ini memiliki keterkaitan yang erat dengan Pembentukan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Konsep Kurikulum Merdeka.
Hal ini merupakan upaya yang sangat relevan dalam membentuk generasi muda yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, memiliki nilai gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
LDKS adalah salah satu program pengembangan kepemimpinan yang biasanya diadakan di berbagai sekolah. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk melatih siswa dalam hal kepemimpinan, kemandirian, kerjasama tim, serta pengembangan karakter yang kuat.
Sementara itu, P5 dalam Konsep Kurikulum Merdeka adalah sebuah program yang bertujuan untuk membentuk Pelajar Pancasila, yang mampu mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan LDKS kali ini langsung dihandle oleh instruktur dari TSOT sebanyak 10 orang yang membimbing dan mendampingi siswa dalam kegiatan selam dua hari di alam terbuka dengan latar belakang pemandangan Gunung Penanggunga, Arjuno dan Wlirang yang terlihat begitu dekat di belakang tempat kegiatan.
Beragam Kegiatan yang Diikuti peserta LDKS antara lain:
- Sholat fardu berjamaah
- Makan bersama
- Kepemimpinan dan demokrasi
- Kerjasama dan gotong royong
- Kreasi seni
- Outbound
- Tracking (penjelajahan di alam terbuka)
- Olahraga
- Api unggun
Salah satu konsep dasar dari Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran yang lebih kontekstual dan berbasis proyek. Dalam hal ini, LDKS dapat diintegrasikan sebagai salah satu komponen yang mendukung pembelajaran P5.
Berikut adalah beberapa keterkaitan antara LDKS dan Pembentukan Profil Pelajar Pancasila:
- Pengembangan Kepemimpinan: LDKS merupakan tempat yang ideal untuk melatih siswa dalam hal kepemimpinan. Dalam P5, kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila menjadi salah satu fokus utama. Siswa yang mengikuti LDKS dapat belajar bagaimana menjadi pemimpin yang adil, bijaksana, dan berintegritas, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
- Kerjasama Tim: Dalam LDKS, siswa diajak untuk bekerja sama dalam sebuah tim. Hal ini sangat relevan dengan konsep gotong royong yang merupakan salah satu nilai Pancasila. Melalui kerjasama dalam tim, siswa dapat belajar tentang kebersamaan, saling mendukung, dan berkontribusi secara positif bagi kelompok mereka.
- Pengembangan Karakter: P5 menekankan pada pembentukan karakter yang kuat. LDKS dapat menjadi wadah yang efektif untuk memperkuat karakter siswa. Dalam LDKS, siswa dapat menghadapi tantangan, mengatasi hambatan, dan mengembangkan sifat-sifat seperti ketekunan, kejujuran, dan disiplin, yang semuanya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
- Pengalaman dalam Kehidupan Nyata: Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya pembelajaran yang kontekstual. LDKS memberikan pengalaman dunia nyata bagi siswa, di mana mereka dapat mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam situasi kehidupan sehari-hari. Ini membantu siswa untuk memahami betapa relevannya Pancasila dalam membimbing perilaku dan tindakan mereka.
- Pengembangan Kreativitas dan Inovasi: Salah satu aspek dari P5 adalah kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. LDKS juga dapat memfasilitasi pengembangan kemampuan ini melalui berbagai tantangan dan proyek yang harus diselesaikan oleh siswa. Mereka dapat belajar untuk berpikir out-of-the-box dan mencari solusi yang inovatif.
- Menginternalisasi Nilai Pancasila: LDKS dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila. Melalui refleksi dan diskusi, siswa dapat merenungkan bagaimana nilai-nilai Pancasila tercermin dalam tindakan mereka selama kegiatan LDKS.
- Menciptakan Lingkungan Pendidikan yang Holistik: Integrasi LDKS dalam P5 menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih holistik. Siswa tidak hanya belajar dari buku teks, tetapi juga dari pengalaman langsung yang mendukung pembentukan karakter dan pemahaman nilai-nilai Pancasila.
Dengan mengintegrasikan LDKS ke dalam Pembentukan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka, sekolah dapat menciptakan pendidikan yang lebih berarti dan relevan bagi siswa.
Hal ini membantu menghasilkan generasi muda yang memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari serta dalam peran kepemimpinan mereka di masa depan dan siap menjadi generasi emas Indonesia 2045.